iklan

Advertise
300x250
Here

Ads by Seocips.com

Senin, 20 Februari 2017

Laporan karya ilmiah yang efektif



LAPORAN MENGENAI
 OLAHAN KACANG MEDE




DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 X MIPA 2
ANISA WIDIASTUTI                         (05)
FATHONI FARID MA’RUF              (12)
LUTHFI DAMARJATI RIYANTO    (14)
MUFTI NURKHASANAH                   (19)



SMA NEGERI 1 WONOSARI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JL. BRIGJEND KATAMSO NO.04, WONOSARI, GUNUNGKIDUL


HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan ini kami persembahkan kepada:
1.       Bapak Drs. Tamsir, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Wonosari
2.       Ibu Niken Kurniatun, S.Pd selaku wali kelas X MIPA 2 dan pengampu mata pelajaran Biologi
3.       Kakak Mahasiswa UNY yang sedang melaksanakan tugas di SAM Negeri 1 Wonosari
4.       Ayah dan ibu kami yang telah memberikan motivasi dan kasih sayang serta doa kepada kami
5.       Teman-teman kelas X MIPA 2


























KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan kami Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tepat pada waktunya. Laporan kami berjudul “Produksi Kacang Mede di Wilayah Gunungkidul”, kami menyusun laporan ini untuk melengkapi nilai tugas kami dalam mata pelajaran Biology pada tahun ajaran 2015/2016. Kami selaku penyusun sangat berterima kasih kepada ibu Niken Kurniatun ,S.Pd selaku pengampu mata pelajaran Biology, serta kakak mahasiswa KKN PPL UNY yang sedang melaksanakan tugas di SMA Negeri 1 Wonosari yang telah membantu kami dalam menyusun laporan ini.

Kami selaku penyusun, menyadari bahwa dalam penulisan ataupun pembahasan laporan yang kami buat ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu, jika ada kekurangan dan kelebihannya kami mohon maaf.

Terima kasih



















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
BAB l. PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
B.      Rumusan masalah
C.      Tujuan Penulisan
D.      Manfaat Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN MASALAH
A.      Pengertian Tanaman Kancang Mede
B.      Kegunaan dan Kekurangan Kacang Mede
C.      Sentral Produksi Kacang Mede di Gunungkidul
BAB lll. METODE PENELITIAN
A.      Waktu dan tempat penelitian
B.      Penjabaran hasil penelitian
BAB IV. PENUTUP
A.      Kesimpulan
B.      Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN












BAB I. PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kacang mete atau yang dikenal dengan kacang mede, yang berasal dari jambu monyet ini merupakan salah satu makanan yang diminati oleh banyak kalangan. Kacang mete yang memiliki struktur fisik seperti huruf “C” ini memiliki rasa yang sangat khas dan bisa membuat orang ketagihan untuk mengkonsumsinya. Sehingga tidak jarang, kacang mete menjadi makanan favorit yang dicari dan ditunggu saat hari raya. Kacang mete yang paling enak dari hasil ujicoba rasa yang dilakukan oleh penggiat kacang mete adalah kacang mete dari Gunungkidul. Hal ini mungkin disebabkan oleh struktur tanah dari Gunungkidul yang merupakan tanah kapur, sehingga rasa dari kacang mete Gunungkidul menjadi lebih gurih dan enak. Selain itu juga cuaca Gunungkidul yang merupakan daerah kering, sehingga pertumbuhan jambu mete penghasil kacang mete dapat berkembang dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas, kacang mede merupakan suatu tumbuhan yang sangat dminati oleh orang banyak. Maka dari itu kami tertarik untuk menggunakan kacang mede sebagai topic bahasan dalam pembuatan laporan kami ini.
B.      Rumusan Masalah
1.       Apa itu kacang mede?
2.       Apa saja kegunaan kacang mede?
3.       Apa saja kekurangan kacang mede?
4.       Di Gunungkidul sendiri, dimana sentral produksi kacang mede?
C.      Tujuan Penulisan
Dalam menyusun laporan ini, kami memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1.       Untuk melengkapi nilai tugas kami dalam mata pelajaran Biologi tahun pelajaran 2015/2016
2.       Untuk mengembangkan kemampuan kami dalam hal menyusun laporan
3.       Untuk mengetahui apa itu kacang mede, kegunaan, kekurannya, serta sentral produksi di Gunungkidul
D.      Manfaat Penulisan
Dalam menyusun laporan ini, penyusun juga memiliki beberapa manfaat untuk pembaca, antara lain:
1.       Menambah wawasan serta pengetahuan mengenai tanaman kacang mede
2.       Memberikan informasi terkait kacang mede secara umum kepada pembaca


BAB II. PEMBAHASAN MASALAH

A.      Pengertian Tanaman Kacang Mede
Kacang mede yang merupakan biji dari buah jambu monyet memiliki nalam latin Anacardium occidentale adalah sejenis tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brazil dan memiliki buah yang dapat dimakan. Yang lebih dikenal dari jambu monyet adalah kacang mede, kacang mete, atau kacang mente. Bujinya yang biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai olahan makanan. Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae) melainkan lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae)
Dalam bahasa Inggris dinamakan cashew, yang diturunkan dari perkataan Portugis untuk menamai buahnya, caju, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman dari nama dalam bahan Tupi, acaju. Sementara nama marganya (Anacardium) merujuk pada bentuk buah semuanya yang seperti jantung terbalik.
Klasifikasi ilmiah jambu mede itu sendiri adalah
Kerajaan                              : Plantae
Devisi                                    :Magnoliophyta
Kelas                                     : Magnoliopsida
Ordo                                      :Sapindales
Family                                   : Anacardiaceae
Genus                                   : Anacardium
Spesies                                 : A. occidentale
Nama binominal               : Anacardium Occidentale

Jambu monyet, berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan monopodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh batang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar.
Daunnya menrupakan daun tunggal yang hanya tumbuh di ujung-ujung ranting. Daun pada Anacardium Occindentale L merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian dau, lazimnya disebut daun bertangkai. Daun bertangkai pendek (1,5 – 3 cm), daun berbentuk bulat telur sungsang dan guratan rangka daunnya terlihat jelas daun telur terbalik, kebanyakan dengan pangkal runcing dan ujung membulat. Helaian daun tunggal, warna hijau kekuningan sampai hijau tua kecoklatan, panjang 4 – 22 cm, lebar 2-15 cm, ujung daun membulat (rotundatus) tidak berbentuk sudut sama sekali, pangkal daun runcing (acatus) yakni jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip.
Tepi daun rata, tulang daun menyirip, mempunyai 1 ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan dari tangkai daun, permukaan atas dan bawah daun licin terlihat mengkila, dan daging daun coriaceus dan tidak menebal pada bagian pangkalnya
B.      Kegunaan dan kekurangan kacang Mede
Kegunaan kacang mede itu sendiri antar lain:
1.       Dapat digunakan sebagai camilan dengan cara di goreng
2.       Dapat digunakan sebagai topping dalam pembuatan kue
3.       Digunakan dalam isian coklat
4.       Manfaat kacang mede bagi kesehatan juga tidak kalah penting, antara lain:
a.       Menyehatkan jantung
b.      Merawat kesehatan rambut dan kulit
c.       Menjaga kesehatan tulang
d.      Mencegah terjadinya kanker
e.       Energy Booster (mengandung kalori yang sangat tinggi)
f.        Mengontrol berat badan
g.      Mencegah batu empedu
h.      Baik untuk kesehatan saraf
Selain memiliki banyak kegunaan, kacang mede juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1.       Menyebabkan pusing atau sakit kepala
2.       Meningkatkan tekanan darah kerena mengandung sedikit sodium
3.       Berinteraksi dengan obat
4.       Menyebabkan konstipasi
5.       Menyebabkan alergi
6.       Kenaikan berat badan
C.      Sentral Produksi Kacang Mede di Gunungkidul
Daerah Istimewa Yogayakarta, lebih tepatnya Kabupaten Gunung Kidul, merupakan sentra produksi jambu mete sejak tahun 1970 an, dan pada tahun 1996 melalui SK Dirjen Perkebunan No. 56/KB.820/SK/DJ.BUN/06/1996 telah ditetapkan 4 (empat) lokasi sebagai Blok Penghasil Tinggi. Lokasi tersebut antara lain Desa Watusiger di Kacamatan Ngawen, Desa Gedangrejo di Kecamatan Karangmojo, Desa Bulu di Kecamatan Karangmojo, dan Desa Rejosari di Kecamatan Semin.
Jika kita menilik kembali mengapa Gunungkidul bisa menjadi sentra tanaman mete, Pada tahun 70-an Kabupaten Gunung Kidul masih merupakan daerah miskin, namun demikian Kabupaten Gunung Kidul merupakan penghasil gaplek terbesar di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menambah penghasilan para petani maka pemerintah menggalakkan pertanian jambu mete dengan bantuan bibit dari pemerintah Negeri Belanda. Dipilihnya jambu mete karena tanaman ini sangat cocok dengan kondisi tanah di daerah Gunung Kidul.



BAB III. METODE PENELITIAN
A.      Waktu dan Tempat Penelitian
Kami mengamati tentang  kacang mede, kegunaan kegunaan kacang mede, kekurangan kacang mede, dan sentral produksi kacang mede dari tanggal 19 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2015.
B.      Metode yang Digunakan
Metode yang kami gunakan adalah metode observasi, kami mengamati tentang kacang mede melalui sumber- sumber yang kami peroleh.

Selasa, 01 September 2015

Contoh Proposal Karya Ilmiah



LAPORAN MENGENAI
 OLAHAN KACANG MEDE




DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 X MIPA 2
ANISA WIDIASTUTI                         (05)
FATHONI FARID MA’RUF              (12)
LUTHFI DAMARJATI RIYANTO    (14)
MUFTI NURKHASANAH                    (19)



SMA NEGERI 1 WONOSARI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JL. BRIGJEND KATAMSO NO.04, WONOSARI, GUNUNGKIDUL


HALAMAN PERSEMBAHAN

Laporan ini kami persembahkan kepada:
1.       Bapak Drs. Tamsir, M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Wonosari
2.       Ibu Niken Kurniatun, S.Pd selaku wali kelas X MIPA 2 dan pengampu mata pelajaran Biologi
3.       Kakak Mahasiswa UNY yang sedang melaksanakan tugas di SAM Negeri 1 Wonosari
4.       Ayah dan ibu kami yang telah memberikan motivasi dan kasih sayang serta doa kepada kami
5.       Teman-teman kelas X MIPA 2


























KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan kami Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tepat pada waktunya. Laporan kami berjudul “Produksi Kacang Mede di Wilayah Gunungkidul”, kami menyusun laporan ini untuk melengkapi nilai tugas kami dalam mata pelajaran Biology pada tahun ajaran 2015/2016. Kami selaku penyusun sangat berterima kasih kepada ibu Niken Kurniatun ,S.Pd selaku pengampu mata pelajaran Biology, serta kakak mahasiswa KKN PPL UNY yang sedang melaksanakan tugas di SMA Negeri 1 Wonosari yang telah membantu kami dalam menyusun laporan ini.

Kami selaku penyusun, menyadari bahwa dalam penulisan ataupun pembahasan laporan yang kami buat ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu, jika ada kekurangan dan kelebihannya kami mohon maaf.

Terima kasih



















DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
BAB l. PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
B.      Rumusan masalah
C.      Tujuan Penulisan
D.      Manfaat Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN MASALAH
A.      Pengertian Tanaman Kancang Mede
B.      Kegunaan dan Kekurangan Kacang Mede
C.      Sentral Produksi Kacang Mede di Gunungkidul
BAB lll. METODE PENELITIAN
A.      Waktu dan tempat penelitian
B.      Penjabaran hasil penelitian
BAB IV. PENUTUP
A.      Kesimpulan
B.      Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN












BAB I. PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Kacang mete atau yang dikenal dengan kacang mede, yang berasal dari jambu monyet ini merupakan salah satu makanan yang diminati oleh banyak kalangan. Kacang mete yang memiliki struktur fisik seperti huruf “C” ini memiliki rasa yang sangat khas dan bisa membuat orang ketagihan untuk mengkonsumsinya. Sehingga tidak jarang, kacang mete menjadi makanan favorit yang dicari dan ditunggu saat hari raya. Kacang mete yang paling enak dari hasil ujicoba rasa yang dilakukan oleh penggiat kacang mete adalah kacang mete dari Gunungkidul. Hal ini mungkin disebabkan oleh struktur tanah dari Gunungkidul yang merupakan tanah kapur, sehingga rasa dari kacang mete Gunungkidul menjadi lebih gurih dan enak. Selain itu juga cuaca Gunungkidul yang merupakan daerah kering, sehingga pertumbuhan jambu mete penghasil kacang mete dapat berkembang dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas, kacang mede merupakan suatu tumbuhan yang sangat dminati oleh orang banyak. Maka dari itu kami tertarik untuk menggunakan kacang mede sebagai topic bahasan dalam pembuatan laporan kami ini.
B.      Rumusan Masalah
1.       Apa itu kacang mede?
2.       Apa saja kegunaan kacang mede?
3.       Apa saja kekurangan kacang mede?
4.       Di Gunungkidul sendiri, dimana sentral produksi kacang mede?
C.      Tujuan Penulisan
Dalam menyusun laporan ini, kami memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1.       Untuk melengkapi nilai tugas kami dalam mata pelajaran Biologi tahun pelajaran 2015/2016
2.       Untuk mengembangkan kemampuan kami dalam hal menyusun laporan
3.       Untuk mengetahui apa itu kacang mede, kegunaan, kekurannya, serta sentral produksi di Gunungkidul
D.      Manfaat Penulisan
Dalam menyusun laporan ini, penyusun juga memiliki beberapa manfaat untuk pembaca, antara lain:
1.       Menambah wawasan serta pengetahuan mengenai tanaman kacang mede
2.       Memberikan informasi terkait kacang mede secara umum kepada pembaca


BAB II. PEMBAHASAN MASALAH

A.      Pengertian Tanaman Kacang Mede
Kacang mede yang merupakan biji dari buah jambu monyet memiliki nalam latin Anacardium occidentale adalah sejenis tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brazil dan memiliki buah yang dapat dimakan. Yang lebih dikenal dari jambu monyet adalah kacang mede, kacang mete, atau kacang mente. Bujinya yang biasa dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai olahan makanan. Secara botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae) melainkan lebih dekat kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae)
Dalam bahasa Inggris dinamakan cashew, yang diturunkan dari perkataan Portugis untuk menamai buahnya, caju, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman dari nama dalam bahan Tupi, acaju. Sementara nama marganya (Anacardium) merujuk pada bentuk buah semuanya yang seperti jantung terbalik.
Klasifikasi ilmiah jambu mede itu sendiri adalah
Kerajaan                              : Plantae
Devisi                                    :Magnoliophyta
Kelas                                     : Magnoliopsida
Ordo                                      :Sapindales
Family                                   : Anacardiaceae
Genus                                   : Anacardium
Spesies                                 : A. occidentale
Nama binominal               : Anacardium Occidentale

Jambu monyet, berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan monopodial. Arah tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh batang ada yang condong ke atas dan ada yang mendatar.
Daunnya menrupakan daun tunggal yang hanya tumbuh di ujung-ujung ranting. Daun pada Anacardium Occindentale L merupakan daun tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian dau, lazimnya disebut daun bertangkai. Daun bertangkai pendek (1,5 – 3 cm), daun berbentuk bulat telur sungsang dan guratan rangka daunnya terlihat jelas daun telur terbalik, kebanyakan dengan pangkal runcing dan ujung membulat. Helaian daun tunggal, warna hijau kekuningan sampai hijau tua kecoklatan, panjang 4 – 22 cm, lebar 2-15 cm, ujung daun membulat (rotundatus) tidak berbentuk sudut sama sekali, pangkal daun runcing (acatus) yakni jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip.
Tepi daun rata, tulang daun menyirip, mempunyai 1 ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke ujung dan merupakan terusan dari tangkai daun, permukaan atas dan bawah daun licin terlihat mengkila, dan daging daun coriaceus dan tidak menebal pada bagian pangkalnya
B.      Kegunaan dan kekurangan kacang Mede
Kegunaan kacang mede itu sendiri antar lain:
1.       Dapat digunakan sebagai camilan dengan cara di goreng
2.       Dapat digunakan sebagai topping dalam pembuatan kue
3.       Digunakan dalam isian coklat
4.       Manfaat kacang mede bagi kesehatan juga tidak kalah penting, antara lain:
a.       Menyehatkan jantung
b.      Merawat kesehatan rambut dan kulit
c.       Menjaga kesehatan tulang
d.      Mencegah terjadinya kanker
e.       Energy Booster (mengandung kalori yang sangat tinggi)
f.        Mengontrol berat badan
g.      Mencegah batu empedu
h.      Baik untuk kesehatan saraf
Selain memiliki banyak kegunaan, kacang mede juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1.       Menyebabkan pusing atau sakit kepala
2.       Meningkatkan tekanan darah kerena mengandung sedikit sodium
3.       Berinteraksi dengan obat
4.       Menyebabkan konstipasi
5.       Menyebabkan alergi
6.       Kenaikan berat badan
C.      Sentral Produksi Kacang Mede di Gunungkidul
Daerah Istimewa Yogayakarta, lebih tepatnya Kabupaten Gunung Kidul, merupakan sentra produksi jambu mete sejak tahun 1970 an, dan pada tahun 1996 melalui SK Dirjen Perkebunan No. 56/KB.820/SK/DJ.BUN/06/1996 telah ditetapkan 4 (empat) lokasi sebagai Blok Penghasil Tinggi. Lokasi tersebut antara lain Desa Watusiger di Kacamatan Ngawen, Desa Gedangrejo di Kecamatan Karangmojo, Desa Bulu di Kecamatan Karangmojo, dan Desa Rejosari di Kecamatan Semin.
Jika kita menilik kembali mengapa Gunungkidul bisa menjadi sentra tanaman mete, Pada tahun 70-an Kabupaten Gunung Kidul masih merupakan daerah miskin, namun demikian Kabupaten Gunung Kidul merupakan penghasil gaplek terbesar di wilayah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menambah penghasilan para petani maka pemerintah menggalakkan pertanian jambu mete dengan bantuan bibit dari pemerintah Negeri Belanda. Dipilihnya jambu mete karena tanaman ini sangat cocok dengan kondisi tanah di daerah Gunung Kidul.


BAB III. METODE PENELITIAN
A.      Waktu dan Tempat Penelitian
Kami mengamati tentang  kacang mede, kegunaan kegunaan kacang mede, kekurangan kacang mede, dan sentral produksi kacang mede dari tanggal 19 sampai dengan tanggal 30 Agustus 2015.
B.      Metode yang Digunakan
Metode yang kami gunakan adalah metode observasi, kami mengamati tentang kacang mede melalui sumber- sumber yang kami peroleh.