LAPORAN MENGENAI
OLAHAN KACANG MEDE
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 3 X MIPA 2
ANISA WIDIASTUTI (05)
FATHONI FARID MA’RUF (12)
LUTHFI DAMARJATI RIYANTO (14)
MUFTI NURKHASANAH (19)
SMA NEGERI 1 WONOSARI
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
JL. BRIGJEND KATAMSO
NO.04, WONOSARI, GUNUNGKIDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
Laporan ini kami
persembahkan kepada:
1.
Bapak Drs. Tamsir, M.Pd selaku
kepala sekolah SMA Negeri 1 Wonosari
2.
Ibu Niken Kurniatun, S.Pd selaku
wali kelas X MIPA 2 dan pengampu mata pelajaran Biologi
3.
Kakak Mahasiswa UNY yang sedang
melaksanakan tugas di SAM Negeri 1 Wonosari
4.
Ayah dan ibu kami yang telah
memberikan motivasi dan kasih sayang serta doa kepada kami
5.
Teman-teman kelas X MIPA 2
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur
kami panjatkan kepada Tuhan kami Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan penelitian tepat pada
waktunya. Laporan kami berjudul “Produksi Kacang Mede di Wilayah Gunungkidul”,
kami menyusun laporan ini untuk melengkapi nilai tugas kami dalam mata
pelajaran Biology pada tahun ajaran 2015/2016. Kami selaku penyusun sangat
berterima kasih kepada ibu Niken Kurniatun ,S.Pd selaku pengampu mata pelajaran
Biology, serta kakak mahasiswa KKN PPL UNY yang sedang melaksanakan tugas di
SMA Negeri 1 Wonosari yang telah membantu kami dalam menyusun laporan ini.
Kami selaku
penyusun, menyadari bahwa dalam penulisan ataupun pembahasan laporan yang kami
buat ini masih jauh dari sempurna , oleh karena itu, jika ada kekurangan dan
kelebihannya kami mohon maaf.
Terima kasih
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSEMBAHAN
KATA PENGANTAR
BAB l. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan masalah
C.
Tujuan Penulisan
D.
Manfaat Penulisan
BAB II. PEMBAHASAN MASALAH
A.
Pengertian Tanaman Kancang Mede
B.
Kegunaan dan Kekurangan Kacang
Mede
C.
Sentral Produksi Kacang Mede di
Gunungkidul
BAB lll. METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan tempat penelitian
B.
Penjabaran hasil penelitian
BAB IV. PENUTUP
A.
Kesimpulan
B.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I. PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kacang mete atau yang dikenal dengan kacang mede, yang
berasal dari jambu monyet ini merupakan salah satu makanan yang diminati oleh
banyak kalangan. Kacang mete yang memiliki struktur fisik seperti huruf “C” ini
memiliki rasa yang sangat khas dan bisa membuat orang ketagihan untuk
mengkonsumsinya. Sehingga tidak jarang, kacang mete menjadi makanan favorit
yang dicari dan ditunggu saat hari raya. Kacang mete yang paling enak dari
hasil ujicoba rasa yang dilakukan oleh penggiat kacang mete adalah kacang mete
dari Gunungkidul. Hal ini mungkin disebabkan oleh struktur tanah dari
Gunungkidul yang merupakan tanah kapur, sehingga rasa dari kacang mete
Gunungkidul menjadi lebih gurih dan enak. Selain itu juga cuaca Gunungkidul
yang merupakan daerah kering, sehingga pertumbuhan jambu mete penghasil kacang
mete dapat berkembang dengan baik.
Berdasarkan uraian di atas, kacang mede merupakan suatu tumbuhan
yang sangat dminati oleh orang banyak. Maka dari itu kami tertarik untuk
menggunakan kacang mede sebagai topic bahasan dalam pembuatan laporan kami ini.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa itu kacang mede?
2.
Apa saja kegunaan kacang mede?
3.
Apa saja kekurangan kacang
mede?
4.
Di Gunungkidul sendiri, dimana
sentral produksi kacang mede?
C.
Tujuan Penulisan
Dalam menyusun laporan ini, kami memiliki beberapa tujuan, antara
lain:
1.
Untuk melengkapi nilai tugas
kami dalam mata pelajaran Biologi tahun pelajaran 2015/2016
2.
Untuk mengembangkan kemampuan
kami dalam hal menyusun laporan
3.
Untuk mengetahui apa itu kacang
mede, kegunaan, kekurannya, serta sentral produksi di Gunungkidul
D.
Manfaat Penulisan
Dalam menyusun
laporan ini, penyusun juga memiliki beberapa manfaat untuk pembaca, antara
lain:
1.
Menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai tanaman kacang mede
2.
Memberikan informasi terkait
kacang mede secara umum kepada pembaca
BAB II. PEMBAHASAN MASALAH
A.
Pengertian Tanaman Kacang Mede
Kacang mede yang
merupakan biji dari buah jambu monyet memiliki nalam latin Anacardium occidentale adalah sejenis tanaman dari suku Anacardiaceae yang berasal dari Brazil
dan memiliki buah yang dapat dimakan. Yang lebih dikenal dari jambu monyet
adalah kacang mede, kacang mete, atau kacang mente. Bujinya yang biasa
dikeringkan dan digoreng untuk dijadikan berbagai olahan makanan. Secara
botani, tumbuhan ini sama sekali bukan anggota jambu-jambuan (Myrtaceae) maupun kacang-kacangan (Fabaceae) melainkan lebih dekat
kekerabatannya dengan mangga (suku Anacardiaceae)
Dalam bahasa
Inggris dinamakan cashew, yang
diturunkan dari perkataan Portugis untuk menamai buahnya, caju, yang sebetulnya juga merupakan pinjaman dari nama dalam bahan
Tupi, acaju. Sementara nama marganya
(Anacardium) merujuk pada bentuk buah
semuanya yang seperti jantung terbalik.
Klasifikasi ilmiah
jambu mede itu sendiri adalah
Kerajaan : Plantae
Devisi :Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo :Sapindales
Family :
Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Spesies : A.
occidentale
Nama binominal : Anacardium Occidentale
Jambu monyet,
berbentuk pohon, berwarna coklat tua, batang berkayu (lignosus), silindris, permukaan kasar, percabangan monopodial. Arah
tumbuh batang tegak lurus, arah tumbuh batang ada yang condong ke atas dan ada
yang mendatar.
Daunnya menrupakan
daun tunggal yang hanya tumbuh di ujung-ujung ranting. Daun pada Anacardium Occindentale L merupakan daun
tidak lengkap karena hanya memiliki tangkai daun dan helaian dau, lazimnya
disebut daun bertangkai. Daun bertangkai pendek (1,5 – 3 cm), daun berbentuk
bulat telur sungsang dan guratan rangka daunnya terlihat jelas daun telur
terbalik, kebanyakan dengan pangkal runcing dan ujung membulat. Helaian daun
tunggal, warna hijau kekuningan sampai hijau tua kecoklatan, panjang 4 – 22 cm,
lebar 2-15 cm, ujung daun membulat (rotundatus)
tidak berbentuk sudut sama sekali, pangkal daun runcing (acatus) yakni jika kedua tepi daun di kanan kiri ibu tulang sedikit
demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu
sudut lancip.
Tepi daun rata,
tulang daun menyirip, mempunyai 1 ibu tulang yang berjalan dari pangkal ke
ujung dan merupakan terusan dari tangkai daun, permukaan atas dan bawah daun
licin terlihat mengkila, dan daging daun coriaceus
dan tidak menebal pada bagian pangkalnya
B.
Kegunaan dan kekurangan kacang Mede
Kegunaan kacang
mede itu sendiri antar lain:
1.
Dapat digunakan sebagai camilan
dengan cara di goreng
2.
Dapat digunakan sebagai topping dalam pembuatan kue
3.
Digunakan dalam isian coklat
4.
Manfaat kacang mede bagi
kesehatan juga tidak kalah penting, antara lain:
a.
Menyehatkan jantung
b.
Merawat kesehatan rambut dan
kulit
c.
Menjaga kesehatan tulang
d.
Mencegah terjadinya kanker
e. Energy Booster (mengandung kalori yang sangat tinggi)
f.
Mengontrol berat badan
g. Mencegah batu empedu
h. Baik untuk kesehatan saraf
Selain memiliki
banyak kegunaan, kacang mede juga memiliki beberapa kekurangan, antara lain:
1.
Menyebabkan pusing atau sakit
kepala
2.
Meningkatkan tekanan darah
kerena mengandung sedikit sodium
3.
Berinteraksi dengan obat
4.
Menyebabkan konstipasi
5.
Menyebabkan alergi
6.
Kenaikan berat badan
C.
Sentral Produksi Kacang Mede di Gunungkidul
Daerah
Istimewa Yogayakarta, lebih tepatnya Kabupaten Gunung Kidul, merupakan sentra
produksi jambu mete sejak tahun 1970 an, dan pada tahun 1996 melalui SK Dirjen
Perkebunan No. 56/KB.820/SK/DJ.BUN/06/1996 telah ditetapkan 4 (empat) lokasi sebagai
Blok Penghasil Tinggi. Lokasi tersebut antara lain Desa Watusiger di Kacamatan
Ngawen, Desa Gedangrejo di Kecamatan Karangmojo, Desa Bulu di Kecamatan
Karangmojo, dan Desa Rejosari di Kecamatan Semin.
Jika
kita menilik kembali mengapa Gunungkidul bisa menjadi sentra tanaman mete, Pada
tahun 70-an Kabupaten Gunung Kidul masih merupakan daerah miskin, namun
demikian Kabupaten Gunung Kidul merupakan penghasil gaplek terbesar di wilayah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menambah penghasilan para petani
maka pemerintah menggalakkan pertanian jambu mete dengan bantuan bibit dari
pemerintah Negeri Belanda. Dipilihnya jambu mete karena tanaman ini sangat
cocok dengan kondisi tanah di daerah Gunung Kidul.
BAB III. METODE PENELITIAN
A.
Waktu dan Tempat Penelitian
Kami mengamati tentang kacang mede, kegunaan kegunaan kacang mede, kekurangan kacang mede, dan sentral produksi
kacang mede dari tanggal 19 sampai
dengan tanggal 30 Agustus 2015.
B.
Metode yang Digunakan
Metode yang kami gunakan adalah metode observasi, kami mengamati tentang
kacang mede melalui sumber- sumber yang kami peroleh.